Lain hal dengan musik indie, mereka lebih mengutamakan idealisme. Mereka lebih mementingkan kepuasan batin dalam bermusik. Mereka lebih memilih menikmati aliran bermusik yang benar-benar memang mereka sukai dan bukan karena tuntutan pasar, sehingga keuntungan atau kepuasan materi menjadi prioritas kedua atau ketiga dan seterusnya bagi mereka. Akan tetapi tidak jarang juga musik indie ini sebenarnya lebih tenar ketimbang musik mainstream seperti The Sigit yang memiliki fans base di Australia dan juga di Amerika. Namun di Indonesia musik indie kalah bersaing dengan mainstream, bukan karena faktor mainstream lebih baik daripada indie, akan tetapi dari segi faktor promosi (menurut saya).
Seperti yang telah dijelaskan di
atas, di Indonesia musik indie kalah bersaing dengan musik mainstream
dikarenakan faktor promosi. Mainstream dinaungi oleh industri musik besar
sehingga faktor promosi pun sungguh sangatlah mudah karena mereka memiliki
banyak dana untuk melakukannya. Lain hal dengan musik indie, mereka melakukan
promosi sendiri sehingga dana yang dimiliki tidak sebesar mainstream.
Namun dengan semakin mudahnya
mengakses internet khususnya di Indonesia sekarang ini, diharapkan para pelaku
musik indie dapat memanfaatkan fasilitas yang jangkauannya tidak terbatas ini. Mereka
bisa membuat blog gratis atau selalu aktif di social network seperti facebook,
twitter, myspace, google plus, orkut dan lain-lain. Semoga musik indie di
Indonesia bisa semakin berkembang!!
Foto kredit: music notes with violin key
No comments:
Post a Comment