Seperti yang kita ketahui bahwa
chicken adalah satu kata dari Bahasa Inggris yang memiliki arti Ayam dalam
Bahasa Indonesia tetapi bisa juga menjadi “pengecut”. Bahasa Indonesia
memiliki bahasa gaul atau bukan bahasa formal yang penuturannya biasa dipakai
dalam kehidupan sehari-hari, contoh paling sederhananya seperti “lu” dan “gue” (anda
dan saya). Begitu pun Bahasa Inggris, mereka biasa menyebutnya dengan bahasa slang.
Ayam pagi |
Buku tersebut adalah buku yang
dikarang oleh Parlindungan Marpaung dengan judul “Setengah Isi Setengah Kosong”
(Half Full – Half Emtpy) yang diterbitkan pada tahun 2005. Setelah membaca buku
tersebut pada bagian sub-judul “Aku Bukan Ayam” terlintas dalam pikiran saya
dengan arti lain dari chicken yakni pengecut. Saya berasumsi sendiri bahwa
mengapa penutur Bahasa Inggris menyebut orang lain sebagai pengecut dengan kata
chicken karena sifat ayam yang tertera dalam buku tersebut.
Dalam buku tersebut dikatakan
bahwa “jam terbang” ayam terbatas. Ketika hari mendekati senja, ayam sudah
sulit untuk melakukan aktivitas apa-apa. Ayam selalu lari dan bersembunyi ketika menghadapi tantangan. Jika Anda punya
ayam di rumah, cobalah dekati, mereka biasanya suka kabur bukan? Sifat lainnya
adalah bahwa ayam suka mencari anai-anai di pot bunga (apabila ada pot bunga),
namun setelah mengacak-acaknya dia tidak pernah mau membereskannya.
Pengecut sekali bukan yang
namanya ayam itu, maka saya berasumsi karena faktor itulah arti lain dari
chicken adalah pengecut. Akan tetapi ini hanyalah asumsi saya semata, saya
sempat mencari di internet namun tidak menemukan alasan atau jawaban yang pasti
mengenai chicken adalah pengecut. Tapi jika Anda mengetahui alasan lain,
silahkan untuk didiskusikan disini supaya semua wawasan kita semakin bertambah.
Intermezzo:
Tetapi walau pun sifat daripada
ayam itu pengecut, mereka selalu memberikan manfaat kepada kita sebagai
manusia. Mereka enak dimakan dan selalu membangunkan kita di waktu subuh.
Berbeda dengan orang yang memiliki karakter seperti ayam yang mungkin tidak ada
manfaatnya bagi orang lain. Dalam buku tersebut dikatakan bahwa orang yang
berkarakter seperti ayam, lebih mudah melarikan diri pada hal-hal yang sifatnya
semu, seperti mengonsumsi narkoba, minuman keras, maupun melakukan seks bebas. Mudah-mudahan
kita semua terhindar dari karakter seperti ayam tersebut.
Referensi:
Buku Setengah Isi Setengah Kosong
(Half Full – Half Empty) Karangan Parlindungan Marpaung : 2005.
No comments:
Post a Comment