Saturday, July 14, 2012

Solusi Kecil Mengatasi Kemacetan di Bandung

Solusi Kecil Mengatasi Kemacetan di Bandung

Kemacetan merupakan masalah klasik yang ada di negara kita tercinta ini. Masyarakat yang ada di kotä-kota besar sudah tidak aneh lagi dengan keadaan macet dimana-mana seperti di Jakarta, Bandung dan lainnya. Namun, sehubungan saya tinggal di Bandung, sedikitnya saya tahu faktor yang menyebabkan kemacetan di Bandung. Oleh karena itu, sedikitnya saya ingin memberikan solusi kecil untuk mengurangi kemacetan yang ada di Kota Bandung. Saya harap akan ada pihak terkait yang membaca postingan saya ini.


Ilustrasi macet
Menurut saya, "salah satu" faktor utama yang menyebabkan tidak dapat terhindarnya kemacetan di Kota Bandung pada khususnya dan di kota-kota besar lain pada umumnya adalah tidak adanya moda transportasi publik masal yang bisa mengantar masyarakat ke tempat tujuannya dengan cepat dan efektif. Rata-rata moda transportasi publik yang ada adalah angkutan kota (angkot). Sebagaimana yang kita ketahui, angkot tidak bisa mengantarkan penumpangnya ke tempat tujuan dengan cepat. Angkot seringkali banyak berhenti karena mereka (supir angkot) harus mendapatkan penumpang sebanyak-banyaknya untuk mengejar setoran. Oleh karena itu, banyak orang yang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi untuk menggapai tujuannya.

Hal tersebut di atas mengakibatkan kemacetan semakin tidak dapat terelakkan. Lebar dan panjang jalanan yang segitu-gitu aja tidak dapat menampung banyaknya kendaraan yang melintas. Banyaknya angkot yang berhenti disembarang tempat serta mobil pribadi yang parkir di bahu jalan, mengakibatkan kemacetan semakin bertambah. Hal ini semakin diperparah lagi dengan banyaknya pengguna sepeda motor dikarenakan untuk mendapatkan motor sangat mudah sekali. Seseorang sudah bisa mendapatkan motor baru dengan uang muka sekitar Rp 350 ribu - Rp 500 ribu (baru-baru ini saya pernah melihat berita kalau pemerintah setempat membuat kebijakan bahwa biaya uang muka kredit motor diperbesar, namun saya tidak tahu berapa).

Jika hal ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin setiap kali orang baru keluar rumah selangkah sudah bertemu dengan macet, apalagi jika sedang week end, dimana Bandung masih merupakan kota tujuan wisata favorit. Wah saya sudah tidak mau membayangkannya lagi deh.

Menurut saya, solusi besar untuk mengatasi kemacetan di Kota Bandung adalah:
1. Membangun lahan parkir di titik-titik pusat keramaian;
2. Membangun/menambah infrastruktur jalan seperti memperbanyak jembatan layang;
3. Menciptakan moda transportasi publik masal yang cepat/efektif.
Namun, itu adalah solusi besar yang memerlukan dana yang sangat besar dan perencanaan yang sangat matang. Singkatnya memerlukan waktu yang lama. Seperti pada judul yang saya tulis, disini saya hanya mencoba memberikan solusi kecil dari sudut pandang saya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa sepeda motor (motor) salah satu penyebab kemacetan di Kota Bandung. Tak jarang saya sering kali melihat banyak anak sekolah berseragam tingkat SLTP dan SMA menggunakan motor pribadi sebagai moda transportasi mereka ke sekolah. Nah ini yang seharusnya sangat wajib diperiksa/ditilang oleh Pak Polisi.

Mengapa saya katakan wajib? Karena sudah pasti sebagian besar dari mereka belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), mungkin mereka yang sudah kelas XII sudah memiliki SIM karena rata-rata mereka sudah berumur 17 tahun. Bisa dipastikan mereka yang masih duduk dikelas XI kebawah belum memiliki SIM karena belum cukup umur kecuali barangkali ada yang pernah tidak naik kelas.

Namun, bukan hanya Pak Polisi saja yang harus bertindak. Seharusnya pihak sekolah pun melarang siswa-siswinya yang belum memiliki SIM untuk membawa motor ke sekolah. Hal ini bisa dilakukan dengan cara selalu memeriksa SIM mereka ketika tiba disekolah. Jika ada yang kedapatan tidak memiliki SIM, mungkin pihak sekolah bisa memberikan mereka surat peringatan (SP) dan atau memanggil orang tua mereka agar melarang anak mereka yang Belum memiliki SIM untuk mengendarai motor. Nah, menyangkut orang tua, seharusnya para orang tua pun tidak membelikan motor kepada anak-anaknya yang belum berusia 17 tahun atau tidak memberikan izin kepada anaknya yang belum berusia 17 tahun atau belum memiliki SIM untuk menggunakan motor pribadi khususnya ke sekolah dan umumnya ke tempat-tempat lainnya.

Dengan begitu diharapkan pengguna motor pribadi dijalanan terlebih pada jam-jam padat seperti pagi hari dan sore hari (jam masuk-keluar pegawai dan siswa-siswi) menjadi berkurang. Selain itu, dengan dilarangnya para siswa-siswi ini menggunakan motor, otomatis kebanyakan dari mereka kembali beralih menggunakan angkot. Nah, dengan begitu setidaknya angkot khususnya pada pagi hari atau sore hari selalu penuh dengan penumpang siswa-siswi sekolah ini, sehingga apabila setiap angkot atau kebanyakan angkot penuh dengan penumpang, maka tidak akan banyak angkot yang jalannya lambat atau sering berhenti seperti "ngetem" sehingga jalanan akan lebih lancar dari biasanya.

Nah, itu dia solusi kecil untuk mengatasi kemacetan di Kota Bandung pada khususnya dan mungkin di kota lain pada umumnya dari sudut pandang saya sebagai masyarakat biasa.

Foto kredit: Traffic jam
Share This

1 comment:

  1. Thank u buat solusinya, please kunjungan baliknya! -Rudyanto Lay

    ReplyDelete

Designed By Seo Blogger Templates- Published By Gooyaabi Templates