Pada postingan-postingan
sebelumnya saya sudah menjelaskan bahwa prospek budidaya jamur tiram masih
sangat cerah sekali, jadi kenapa Anda tidak mencoba membudidayakannya? Ya,
tidak ada salahnya Anda mencoba budidaya jamur tiram yang salah satu bahan baku
utama budidayanya adalah serbuk kayu.
Serbuk kayu merupakan salah satu bahan
baku utama dalam proses pembuatan baglog yakni media dimana jamur tiram bisa
tumbuh. Serbuk kayu adalah limbah gergaji yang dulunya tidak memiliki nilai
ekonomis sebelum maraknya budidaya jamur tiram di Indonesia. Sekarang
dikarenakan banyaknya orang yang membudidayakan jamur tiram, serbuk kayu ini
diburu kemana-mana dan memiliki nilai ekonomis. Lalu, bisakah serbuk kayu ini
menjadi langka atau bahkan habis?
Tentu saja, kita tahu bahwa kayu
merupakan pohon yang masa tumbuhnya lama sekali hingga bisa mencapai puluhan
tahun untuk mendapatkan kayu yang besar. Jika kayu habis atau semisal
pemerintah tidak membolehkan ada penebangan kayu selama beberapa waktu, jelas
serbuk kayu pun akan sulit didapat atau bahkan tidak bisa didapat lagi. Lantas
bagaimana dengan nasib para petani jamur tiram?
Sebenarnya isu langkanya serbuk
kayu ini sudah terjadi di Jawa Barat akhir-akhir ini, para petani jamur tiram
khususnya di wilayah Bandung merasakan isu ini. Serbuk kayu sedang susah
didapati khususnya bagi para petani jamur tiram di Bandung. Adanya isu ini
mengakibatkan beberapa petani jamur tiram mulai merencanakan alternatif usaha
baru selain budidaya jamur tiram jika memang nantinya serbuk kayu sudah sangat
sulit didapatkan.
Namun, saya sarankan jika Anda
sekarang kesulitan mencari serbuk kayu, jangan dulu menyerah dan ganti dengan
usaha lain. Karena sebenarnya jamur tiram dapat dibudidayakan dengan media jerami.
Kebanyakan kita mengetahui kalau jerami merupakan bahan baku budidaya jamur
merang, namun kenyataannya jamur tiram pun bisa dibudidayakan dengan jerami.
Masyarakat kita belum banyak yang
tahu akan hal ini, walaupun sebenarnya jerami sebagai bahan baku budidaya jamur
tiram bukanlah hal yang sangat baru. Akan tetapi, dikarenakan masyarakat kita
belum terbiasa dan masih banyak yang belum tahu akan hal ini, jadi saya beri
judul postingan ini Jamur Tiram – Budidaya Cara Baru.
Jika kebanyakan petani jamur
tiram yang sekarang masih menggunakan serbuk kayu berpindah ke jerami untuk
bahan baku pembuatan baglog. Maka istilah langka seperti pada serbuk kayu saat
ini akan sulit dijumpai. Karena negara kita memiliki banyak persawahan padi dimana
hasil panen padi (beras) menghasilkan limbah jerami. Selain itu, karena padi
tumbuh berkisar antara 3-6 bulan menjadikan jerami terus bisa didapatkan dengan
mudah. Berbeda dengan serbuk kayu dimana pohon (kayu) tumbuh hingga puluhan
tahun sebelum bisa ditebang.
Klik Katalog Jamur
Tiram untuk melihat harga produk bibit dan jamur tiram kami.
No comments:
Post a Comment