Saturday, July 20, 2013

Cara Budidaya Jamur Tiram

Cara Budidaya Jamur Tiram

Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) dinamakan jamur tiram karena bentuknya yang mirip dengan cangkang tiram. Di Indonesia jamur tiram ini mulai populer dibudidayakan mulai tahun 2000-an. Walaupun sudah sekitar 13 tahun budidaya jamur tiram ada di Indonesia, namun hasil panen dari para petani belum bisa memenuhi semua permintaan pasar, sehingga peluang budidaya jamur tiram ini masih sangat cerah.

Bagi Anda yang tertarik untuk mencoba melakukan budidaya jamur tiram, Anda bisa mengikuti langkah-langkah cara budidaya jamur tiram berikut ini:

Siapkan bahan yang akan menjadi media tanam jamur tiram yakni serbuk gergaji, dedak, tepung jagung dan kapur dolomite. Campur bahan-bahan tersebut dan ayak sampai halus menggunakan ayakan pasir. Kemudian bahan yang telah diayak tersebut dicampur air bersih dengan komposisi 60%, aduk menggunakan tangan hingga merata.

Kemudian media tersebut dimasukan kedalam plastik tahan panas atau disebut dengan baglog, padatkan dengan cara dipukul-pukul menggunakan botol dan buat lubang (bisa pakai cincin ring jamur) untuk memasukkan bibit jamur tiram nantinya. Setelah proses itu, baglog harus disterilkan dari mikroba, bakteri, kapam, dan sejenisnya yang bisa mengakibatkan gangguan pertumbuhan jamur tiram yang akan diinokulasi.
Sterilisasi dilakukan pada suhu 90-100 derajat celcius selama 8-10 jam lamanya. Setelah itu keluarkan baglog dari tempat sterilisasi dan dinginkan selama satu hari. Setelah itu baglog tersebut siap diinokulasikan dengan bibit jamur tiram.

Pada proses inokulasi, bibit-bibit jamur tiram (bibit F2 atau F3) dimasukkan kedalam baglog. Lakukan hal ini dalam ruangan yang lembab dan minim cahaya agar bibit-bibit jamur tidak memiliki kerusakan.

Setelah proses inokulasi dilakukan, maka baglog-baglog tersebut dipindahkan ke ruang inkubasi dan tunggu kurang lebih selama satu bulan agar miseliumnya turun/tumbuh miselium. Tumbuhnya miselium terlihat jika baglog berubah menjadi warna putih, sedangkan jika berubah menjadi warna hijau, maka miselium gagal tumbuh.
Baglog yang sudah putih dan tumbuh jamur tiram
Jika warna putih pada baglog sudah penuh, maka baglog tersebut harus dibuka tutupnya (ring baglog) dan pindahkan ke ruangan produksi karena tidak akan lama lagi jamur tiram akan tumbuh. Jika kurang jelas, Anda bisa mempelajarinya melalui video pada postingan sebelumnya disini. Atau klik Katalog Jamur Tiram untuk melihat berbagai produk jamur tiram yang kami miliki.
Share This

No comments:

Post a Comment

Designed By Seo Blogger Templates- Published By Gooyaabi Templates